VIVAnews - Fransisco Holgado, lelaki 66 tahun yang selalu berpakaian serba hitam dan memiliki dua kepribadian. Siang dia menjadi seorang ayah, malam dia menjadi pemburu pembunuh anaknya.
Ini adalah tahun ke 15 sejak anaknya, Juan Holgado, terbunuh dengan lebih dari 30 tusukan. Seperti dilansir dari laman Associated Press, Sabtu, 15 Januari 2011, Fransisco Holgado menghitung setiap tahun kematian anaknya tersebut di sebuah tembok di kota Jerez De La Frontera, Spanyol.
Pada tembok itu tertulis “14 tahun. Keadilan untuk Juan Holgado”. Holgado menimpa angka 14 tahun dengan cat putih dan menggantinya dengan angka 15 tahun. Selama itu pula, Holgado berjuang mencari pembunuh anaknya sampai ke sarang bromocorah di kota yang terletak di Spanyol selatan itu.
Holgado mengambil pensiun dini di kantornya demi melancarkan misinya. Istrinya bahkan menceraikannya, dan ketiga anaknya mulai mengacuhkannya. Dengan menggunakan wig murahan, kacamata dan sebuah topi, Holgado menyamar dan mendekati semua penjahat di lokasi tersebut.
15 tahun mencari pembunuh anak..
berikut saya akan memberikan sebuah informasi yang sangat penting ,,,seorang ayah 15 tahun mencari pembunuh anaknya
By Hadi Suprapto, Denny Armandhanu - Minggu, 16 Januari
7 pesona siem reap
berikut saya akan memberikan informasi sedikit tentang 7 pesona siem reap
Siem Reap, kota bekas markas tentara dari negara yang dikuasai penguasa haus darah Khmer Merah, kini berkembang secara mengagumkan menjadi tujuan wisata internasional. Bahkan Siem Reap mendapatkan status sebagai Situs Warisan Dunia dari UNESCO dan salah satu dari Tujuh Keajaiban Baru Dunia. Padahal baru 20 tahun lalu daerah ini terlarang bagi wisatawan, penduduk lokalnya diteror dan dikuasai oleh ketakutan akan salah satu rezim paling kejam di dunia.
Saat ini, dengan reruntuhan kuno di wilayah Angkor Wat, Siem Reap menjadi kota yang hidup dan pada 2007 menerima kurang lebih satu juta pengunjung melalui bandara internasionalnya. Walau Angkor Wat merupakan pusat atraksi, namun bukan berarti kota Siem Reap tidak mendapat perhatian, dengan memiliki fasilitas restoran, museum dan galeri terbaik di wilayah tersebut.
Siem Reap, kota bekas markas tentara dari negara yang dikuasai penguasa haus darah Khmer Merah, kini berkembang secara mengagumkan menjadi tujuan wisata internasional. Bahkan Siem Reap mendapatkan status sebagai Situs Warisan Dunia dari UNESCO dan salah satu dari Tujuh Keajaiban Baru Dunia. Padahal baru 20 tahun lalu daerah ini terlarang bagi wisatawan, penduduk lokalnya diteror dan dikuasai oleh ketakutan akan salah satu rezim paling kejam di dunia.
Saat ini, dengan reruntuhan kuno di wilayah Angkor Wat, Siem Reap menjadi kota yang hidup dan pada 2007 menerima kurang lebih satu juta pengunjung melalui bandara internasionalnya. Walau Angkor Wat merupakan pusat atraksi, namun bukan berarti kota Siem Reap tidak mendapat perhatian, dengan memiliki fasilitas restoran, museum dan galeri terbaik di wilayah tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)